Berita

    Shock Absorber : Fungsi, Cara Kerja dan Tanda Kerusakannya

    Shock absorber juga disebut sebagai peredam kejut karena memiliki peran penting dalam mendukung sistem suspensi mobil. Komponen ini bertugas sebagai peredam gerakan naik turun saat melewati jalan terjal.

    Gerakan naik turun tersebut akan direduksi lalu diubah menjadi energi panas ke dalam komponen peredam kejut. keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kenyamanan pengendara dan penumpang. 

    Apa Fungsi Shock Absorber ?

    Tanpa adanya peredam kejut, perjalanan Anda akan terasa kurang nyaman, terutama saat melewati jalanan terjal dan berlubang. Tidak hanya berguna untuk kenyamanan, fungsi shock absorber adalah mencegah mobil terbalik saat mengalami guncangan hebat. 

    Peredam kejut umumnya dipasang di antara bagian sasis dan poros roda mobil. Bentuknya menyerupai tabung dan di dalamnya diisi oli hidrolik atau gas khusus  yang terhubung ke bagian sebuah poros silinder.

    Oli hidrolik atau gas tersebutlah yang bertugas meredam efek guncangan dari roda ke body mobil. Jadi, secara garis besar komponen ini berfungsi sebagai peredam guncangan saat mobil melewati jalan rusak yang penuh lubang. 

    Cara Kerja Shock Absorber Pada Mobil

    Komponen ini akan bekerja ketika terjadi gerakan di antara rangka dan poros roda mobil. Gerakan tersebut akan membuat silinder dan tabung peredam kejut memanjang dan memendek untuk meminimalisir guncangan.

    Berikut detail cara kerja peredam kejut pada mobil selengkapnya. 

            1. Kompresi

    Melewati jalanan yang rusak parah akan membuat mobil mengalami guncangan hebat. Saat guncangan tersebut terjadi, maka bagian ban mobil akan secara otomatis memberikan tekanan pada peredam kejut.

    Kondisi ini membuat tabung peredam kejut memendek dan menekan piston agar bergerak ke atas. Hal tersebut membuat katup piston hanya terbuka di satu bagian, sehingga membatasi ruang gerak piston. 

    Kondisi tersebut akan membuat pergerakan fluida dari bagian atas ke bagian bawah berangsur-angsur melambat. Gerakan yang melambat tersebut dapat meredam guncangan dari ban mobil.

            2. Ekspansi

    Pada kondisi ini shock absorber yang tadinya memendek akan kembali ke posisi awal, sehingga terlihat memanjang. Hal tersebut membuat bagian piston menurun, sehingga menyebabkan fluida bergerak naik ke atas piston. 

    Pergerakan fluida tersebut akan memperlambat gerakan piston, sehingga memungkinkan peredam kejut meredam guncangan dengan baik. 

    Tanda Peredam Kejut Rusak Pada Mobil