Jangan Anggap Remeh! 5 Bahaya Mengemudi dengan Kaca Mobil Retak
Kaca mobil retak tidak boleh Anda sepelekan, sebab cukup berisiko bagi Anda dan penumpang lain di mobil ketika berkendara. Fungsi kaca mobil yang awalnya sebagai perlindungan bagi penghuni mobil kini menjadi tidak berarti setelah kaca menjadi retak.
Umumnya, kaca mobil yang retak dapat disebabkan oleh benturan dari benda keras maupun tabrakan dengan objek lain. Kecil besarnya retakan memiliki tingkat risiko yang sama, sebab retakan kecil dapat menjalar menjadi besar lalu membuat kaca pecah.
Itulah mengapa, ketahui berbagai bahaya jika Anda mengemudi dengan kaca mobil yang retak melalui pembahasan berikut!
5 Bahaya Mengemudi dengan Kaca Mobil Retak
Keretakan pada kaca mobil harus Anda perbaiki dengan segera. Sebab, bila dibiarkan keretakannya bisa membesar dan membuat Anda harus merogoh kantong cukup dalam untuk perbaikannya.
Selain itu, segera memperbaiki kaca mobil yang retak dapat menghindari Anda dari risiko dan bahaya mengemudi seperti di bawah ini:
-
Mutu Bagian Depan Mobil Berkurang
Kaca depan mobil yang utuh dan tidak retak akan membantu transfer kekuatan benturan saat kecelakaan dari bagian depan mobil ke sasis, atau bagian bawah kendaraan.
Sehingga, Anda dan penumpang lain tidak akan merasakan efek yang terlalu signifikan di dalam mobil.
Namun, bila kaca depan mobil retak, maka tidak ada lagi yang mendukung perlindungan bagian depan mobil untuk transfer kekuatan benturan. Jadi, risiko penghuni mobil mengalami cedera akan lebih besar.
-
Terlempar ke Luar ketika Terjadi Tabrakan
Ketika tabrakan, kaca mobil yang utuh membuat Anda dan penumpang tidak akan terlempar ke luar walaupun tidak mengencangkan sabuk pengaman. Sebab kaca depan berperan sebagai penahan agar tidak terlempar secara paksa.
Namun, ketika kaca mobil retak maka sopir dan penumpang di dalam mobil tidak mendapatkan perlindungan yang kuat. Risiko terlempar ke luar bagian depan mobil ketika bertabrakan pun lebih tinggi, termasuk tingkat risiko cedera yang ikut tinggi.
-
Cedera Fatal jika Mobil Terguling
Bahaya mengemudi dengan kaca retak selanjutnya adalah risiko mobil terguling ketika kecelakaan yang bisa menyebabkan cedera fatal.
Lebih jelasnya, ketika kaca mobil tidak retak, maka terdapat dukungan struktural yang bisa melindungi atap mobil sehingga tidak ambruk apabila terbalik. Namun, apabila kaca retak, maka dukungan struktural tersebut melemah.
Terlebih lagi saat kaca pecah dan atap mobil hancur, maka penumpang di dalamnya akan terluka hingga cedera cukup parah.
-
Fungsi Airbag Tidak Efektif Lagi
Kaca depan mobil menjadi komponen pembantu penyebaran airbag ke sisi penumpang dengan tepat. Ketika terjadi tabrakan dan airbag mengembang lalu menyebar, maka kaca depan menjadi penghalang agar airbag mengembang ke sisi penumpang.
Kekuatan airbag ketika mengembang cukup untuk menghancurkan kaca depan yang pecah maupun retak. Bila hal tersebut terjadi, maka airbag justru mengembang ke arah bukaan kaca sehingga tidak efektif lagi untuk melindungi keselamatan penumpang.
-
Mengganggu Visibilitas Pengendara
Anda yang berkendara dengan kondisi kaca depan retak sudah pasti visibilitasnya menjadi terganggu. Apalagi kalau retakan sudah meluas dan melebar, jarak pandang pengendara terhadap kondisi jalan di depan dan sekitarnya pun akan semakin terbatas.
Ini akan membuat pengendara terhambat untuk merespon ketika terjadi situasi berbahaya yang darurat di jalan.
Terlebih lagi, visibilitas akan semakin memburuk ketika kondisi cuaca sedang buruk, seperti turun hujan yang deras atau berkabut. Bila sudah seperti itu, risiko kecelakaan pun harus siap Anda hadapi.
Semoga setelah mengetahui bahaya mengemudi dengan kaca mobil retak, Anda tidak menyepelekan ketika terjadi keretakan pada kaca mobil Anda.